Di Hari Literasi ini, aku ingin mengajakmu untuk menyelami topik yang orang-orang anggap tabu: uang. Banyak dari kita menganggap finansial itu rumit, penuh dengan istilah teknis dan matematika yang bikin pusing. Padahal, seringkali yang kita butuhkan hanyalah perspektif yang berbeda.
Dari sekian banyak buku keuangan yang sudah kubaca, lima di antaranya benar-benar mengubah cara berpikirku tentang uang. Ini bukan cuma soal cara menabung atau investasi, tapi juga tentang mindset dan psikologi di baliknya.
1. Psychology of Money – Morgan Housel
Jika ingin memahami uang, kita harus memahami manusia. Itu esensi dari buku ini. Morgan Housel dengan jeli menunjukkan bahwa keputusan finansial kita lebih banyak dipengaruhi oleh perilaku dan psikologi, bukan rumus matematika.
Perilaku itu terbentuk dari kebiasaan, dan kebiasaan lahir dari keputusan-keputusan kecil yang kita buat setiap hari. Di sinilah mindset berperan penting. Buku ini juga mengingatkan bahwa dalam mengelola uang, ada elemen keberuntungan dan risiko yang tidak bisa diabaikan. Pada akhirnya, kebebasan finansial ditentukan oleh kebiasaan yang baik dan kesabaran.
Baca Juga: “Hubungan Mindset dan Nasip Keuangan”
2. Rich Dad Poor Dad – Robert Kiyosaki
Buku klasik ini mengajarkan perbedaan mendasar antara mindset orang kaya (Rich Dad) dan orang miskin (Poor Dad). Kiyosaki menekankan pentingnya fokus pada aset, yaitu segala sesuatu yang menghasilkan uang untuk kita.
Poin paling kontroversial dan mind-blowing bagiku adalah saat Kiyosaki menyebut rumah pribadi sebagai liabilitas, bukan aset. Alasannya sederhana: jika rumah membuat uang keluar dari kantongmu (untuk KPR, pajak, atau perbaikan), maka itu adalah beban finansial. Rumah baru bisa disebut aset jika menghasilkan uang, misalnya dengan disewakan atau jika harganya naik signifikan.
Disclaimer: Ini bukan berarti kamu tidak boleh beli rumah. Pahami saja implikasi keuangannya dan bagaimana aset bisa bekerja untukmu.
3. The Latte Factor – David Bach
Pernah dengar istilah Latte Factor? Ini adalah pengeluaran kecil yang sering diabaikan, seperti kebiasaan membeli kopi setiap hari. Jika dikumpulkan, pengeluaran-pengeluaran kecil ini ternyata berdampak sangat besar dalam jangka panjang.
Buku ini mengajarkan kekuatan dari “pengeluaran kecil” yang bisa kita ubah menjadi tabungan atau investasi. David Bach mengajak kita untuk memulai investasi sedini mungkin, bahkan dengan jumlah yang sangat kecil. Aku sangat merekomendasikan buku ini untuk siapa saja yang baru memulai perjalanan perencanaan keuangan.
4. A Dog Called Money – Bodo Schafer
Butuh buku yang ringan tapi edukatif? A Dog Called Money adalah jawabannya. Buku fabel modern ini cocok untuk semua usia, terutama anak-anak. Melalui karakter anjing bernama “Money,” Bodo Schafer menyajikan konsep keuangan yang rumit menjadi mudah dipahami.
Di dalam buku ini, kamu akan belajar:
- Pentingnya menabung dan membuat “toples impian”.
- Konsep dasar investasi agar uang bisa bekerja untukmu.
- Pentingnya memiliki mindset dan psikologi keuangan yang kuat.
5. The Bitcoin Standard – Saifedean Ammous
Buku ini mengajak kita melihat sejarah uang, dari sistem primitif hingga kemunculan Bitcoin yang berpotensi menjadi standar baru. Meskipun masih banyak yang skeptis, buku ini membuka mata tentang kelemahan fundamental dalam sistem keuangan saat ini, terutama inflasi dan uang fiat.
Mempelajari keuangan bukan hanya tentang angka, tapi juga tentang cara kita memandang nilai, risiko, dan masa depan. Semoga kelima buku ini bisa memberimu perspektif baru, sama seperti yang kualami.
Selamat Hari Literasi! Kamu juga bisa kasih rekomendasi buku di kolom komentar.